Friday, 1 February 2013

Perhatikan Rani

Maharani, mahasiswi PTS di Jakarta yg turut diamankan KPK.
Malem Gan, di sini admin akan menyampaikan analisa keanehan dibalik dugaan kasus korupsi yg melibatkan LHI dalam perspektif  subyektif tanpa titipan apalagi titip absen (dosa). dijamin lebih orisinil dan independent, beda dengan pihak yg pro dan kontra.
Kita mulai aja yak,
Dibalik kontroversi yang sarat konspirasi, ternyata ada yg menggelitik untuk turut selidik. Sehingga mungkin terlalu kencang menggelitik membuatnya menggelinjang dalam senyum heran tentang sebuah keanehan, dan pada level lebih aneh dari kenyataan untuk menerima fakta pengangkatan (yg katanya) pakar telekomunikasi dan IT jadi Menpora. tapi yg membuat aneh dan lucu bukan karena tidak sesuai dengan kapabilitasnya dlm artian "the righ man on the righ place", tp lebih pada kumisnya itu lho, koq kebetulan ato emang sengaja sama dengan pengisi jabatan sebelumnya..
lantas, apa kaitannya dg kasus ini.. yg pasti bukan masalah kumis, tentunya.. Tp keanehan juga terlepas dari proporsi seorang yg biasa di panggil ustad koq bisa2nya berkorupsi, meski peluang itu pun selalu ada jika berkaitan dengan godaan (3ta) harta, tahta dan wanita.. Jadi..
Masih ingat dengan kasus (dugaan kriminalisasi) Antasari? lalu, masih ingatkah kita dengan "rani" seorang caddy golf? kenapa nama wanita itu muncul lagi dlm kasus ini, tapi dalam wajah dan peran yg berbeda tentunya.
Bagi penggemar musik tanah air, mungkin masih familiar ditelinga kita lagu berjudul "Perhatikan Rani" dari Album pertamanya sheila on7. Meski syairnya jauh panggang dari api, apa salahnya mendengarkan judul lagu. Bisa jadi so7 mau menyisipkan petunjuk melalui judul lagunya tersebut saat dirilis pada th 1999 jauh sebelum PKS didirikan th2002 atau bahkan KPK setahun setelahnya (2003).
Bagi admin, Rani ato Maharani yg turut diamankan KPK dalam kasus tangkap tangan ini dinilai mempunyai kartu truf, yg bisa jadi kunci membongkar permainan para mafia kasus. Tapi kenapa justru udah dilepaskan dari KPK, apa mungkin KPK takut tergoda Gratifikasi Sex? semacam yg turut dituduhkan pada kasus korupsi kali ini.
Tak ayal hal ini mengundang tangan2 kreatif untuk membuat plesetan dg gambar, salah satunya yg beredar di twitter seperti tampilan gambar di atas. Dan kurang lebih isi kata2nya "daging impor 100rb/kg, daging lokal 10juta per malam" dengan tambahan slogan profokatif "Cintailah produk dalam Negeri."
Bicara produk dalam negeri, jadi teringat Jamu, obat tradisional. adapun filosofinya: meskipun pait, namun menyehatkan bila diminum. Dalam kasus semacam ini, (tidak hanya bagi Rani) kejujuran memang terasa pahit, namun akan menyembuhkan penyakit korupsi itu sendiri dan memberi gairah keadilan. "Becik ketitik olo ketoro".

-ɯɐɯn 180° -
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...