Pernah dengar dongeng lomba lari kancil versus siput? Kenapa dalam lomba lari tersebut kancil yang lebih besar bisa dikalahkan oleh siput si hewan mungil yang notabene jalannya saja sangat lambat.? Karena sombong.?? (Tapi maaf di sini tidak akan dibahas tentang pesan moral dari dongeng yang biasa didoktrinkan ke anak-anak. tapi lebih pada menganalisa hal sepele yang mungkin sering terabaikan..)
Nah, dari pertanyaan tersebut coba kita analogikan dengan fenomena sekarang di jalan raya, dengan catatan faktor "kemacetan" kita abaikan. Kita misalkan kancil adalah mobil kategori super cepat saat ini "Lamborghini" dan siput kita misalkan sebagai "Avanza" yang kecepatannya standar, Kira-kira menangan yang mana? Ya jelas menang avanza lah.. koq bisa? Mari kita tarik benang merah kenapa siput bisa menang lawan kancil dalam lomba lari, tak lain jawabnya karena siput jumlahnya jauh lebih banyak, kancil cuma sendiri.
Seperti dikutip dari oto.detik.com: "Sejak pertama kali diluncurkan pada Januari 2004 lalu, mobil MPV Toyota Avanza sudah terjual 1.133.203 per bulan Mei kemarin." Bayangin aja, ketika ketemu di jalanan lalu kita ingin ngedahului pasti gak bisa. Sekali kita salip, eh dia udah ada di depan kita. Kita salip lagi, ternyata udah ada di depan lagi. Nyoba nyari jalan pintas, ketemu dia lagi di depan. bener-bener nih, avanza udah mirip siput aja.., ada di sepanjang trek yang kita lalui.
***
Berdasarkan logika di atas, fenomena mirip/serupa/kembar bisa dijadikan kelebihan (dalam hal ini strategi bisnis). Sehingga bagi mereka, segelintir orang yang menginginkan kesuksesan dan mau berinovasi memunculkan pertanyaan "mengapa bisa ada banyak di pasaran?" Dan entah sengaja atau tidak, faktanya, muncul produk-produk yang ternyata memiliki tingkat persamaan yang hampir identik, sedikit sulit dibedakan jika dilihat sekilas secara fisik luar saja apalagi saat lewat di jalanan. Dengan harapan, produk baru tersebut mampu mengimbangi pasar sebagai kompetitor atas produk yang terlebih dahulu dikeluarkan oleh produsen lain (inspirator) dan telah sukses.
Selain jenis-jenis mobil yang ada pada gambar di atas, di bawah ini adalah beberapa mobil dalam tanda petik kembar, dengan pabrikan yang berbeda dan beredar di Indonesia. dikutip dari http://www.otosia.com/berita/10-mobil-kembar-identik.html
Scion FR-S/Subaru BRZ
Toyota Avanza/Daihatsu Xenia
Toyota Rush/Daihatsu Terios
Suzuki APV/Mitsubishi Maven
Toyota Agya/Daihatsu Ayla
Chevrolet Trooper/Isuzu Panther
Mitsubishi L300/Isuzu Bison
Toyota Matrix/Pontiac Vibe
Isuzu Oasis/Honda Odyssey
Isuzu Rodeo/Honda Passport
Saab 9-7x/Chevrolet Trailblazer
Buick Regal/Opel Insignia
Suzuki Equator/Nissan Frontier
Audi A4/Volkswagen Passat
Dari jenis-jenis mobil di atas, kira-kira mana yang menjadi pilihan anda? Pastinya, tentukan sesuai spec kebutuhan dan kondisi keuangan anda ya gan.. jangan cuma ngikut trend ato gaya-gayaan doank, tapi fikirin asas manfaatnya juga. Sekian.
Siapa yang tak kenal dengan permainan satu ini.? Yo'i, namanya "catur" gan. Banyak sekali kita temui di tempat-tempat nongkrong misalnya pos ronda dan warung kopi, bahkan rumah atau kos-kosan juga sering tak luput dari keberadaan barang satu ini. Karena saking familiarnya nih permainan, sampai-sampai banyak kejuaraan catur mulai Amatir level RT sampai master (Internasional). Di Indonesia sendiri, catur masuk dalam kategori cabang olahraga di bawah naungan organisasi resmi bernama PERCASI (Persatuan Catur Seluruh Indonesia). Entah kenapa catur termasuk dalam cabang olahraga, padahal kan bukan permainan fisik, melainkan dominan permainan otak. Dalam bermain catur (yang normal) dilakukan sambil duduk santai (tenang) oleh dua orang pemain. Sangat dihindari atau mendekati tidak ada yang namanya suporter fanatik atau semacam cheerleaders yang bersorak-sorak selama pertandingan karena konsentrasi dalam permainan ini sangat menentukan.
***
Biasanya kalau kita main catur peraturannya kan siapa yang bisa makan Raja duluan (Skak Mat), dia yang dianggap menang. Nah, untuk model yang satu ini lain, meski medianya tetap sama, jumlah pionnya juga sama dipakai semua, tapi aturanya beda. Di sini tidak ada istilah makan-memakan, cuma memindah pion dari satu sisi ke sisi yang berlawanan, seperti nampak pada gambar di bawah ini.
Untuk peraturannya juga sangat mudah. Dalam peraturan pertama pion dapat berpindah (jalan) mengikuti warna (silang) seperti jalannya menteri, tapi cuma satu kotak. Pion yang ada pada jalur(warna)nya dapat digunakan sebagai lompatan dan bisa berulang jika masih ada lompatan berikutnya seperti dalam peraturan kedua. Ilustrasinya dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Bagaimana, mudah bukan? Jadi, siapa cepat, dia pemenangnya.
***
Masih menggunakan media yang sama, untuk jenis games yang kedua ini, hanya memerlukan 8 pion untuk memainkannya. Games yang satu ini mirip semacam tantangan untuk satu orang, meski tidak menutup kemungkinan bisa dimainkan dengan bantuan banyak orang untuk menyelesaikannya. Dalam permainan ini, pion tidak berada di atas papan terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan, itu merupakan tujuan dari permainan ini, yaitu meletakkan ke delapan pion ini di atas papan catur. Dengan syarat: masing-masing pion dalam posisis aman, tidak ada yang sejajar maupun satu baris warna, layaknya "perdana menteri" yang kesemuanya musuh.
Silahkan di coba dulu, dan hitung waktu yang anda butuhkan untuk menyelesaikan tantangan ini (bagi yang baru pertama kali mencoba). Lalu bandingkan dengan waktu yang dibutuhkan teman anda untuk menyelesaikannnya.. dengan demikian anda akan dapat mengukur kemampuan motorik otak anda dibanding teman-teman anda..
Untuk yang masih bingung, jangan khawatir. Ane sediain contekannya gan.. silahkan di-intip, tapi jangan lama-lama, tar nagih. heuheuheu..
Intip Hasilnya:
Semoga bermanfaat dan menjadi sumber inspirasi dalam permainan catur anda yang monoton. "Karena Main Catur yang Saling Makan (Bunuh-bunuhan) itu Terlalu Mainstream"
Siang ini, 10 Mei 2013 agenda Safari Jum'at saya adalah ke Masjid At-Tarbiyah UIN. Seperi biasanya, pukul setengah sebelas saya telah siap untuk berangkat, akan tetapi berhubung motor saya sedang dipinjam oleh teman dan belum kembali (dari pada menunggu lama dan itupun belum pasti), terpaksa menunggu teman kontrakan saya satunya yang baru selesai mandi untuk minta (tebengan) mewujudkan niat baik tersebut. Alhasil, kumandang adzan masjid justru telah mendahului keberangkatan. Dalam perjalananpun masih mendapat ujian, ternyata pintu gerbang yang belakang dekat dengan posisi masjid dalam keadaan tertutup (khusus pejalan kaki saja yang bisa masuk). Jadi kami harus muter masuk dari gerbang depan. maklumlah, baru pertama kali jum'atan di masjid UIN ini. Ada satu hal yang membuat saya kagum dan sangat apresiated melihat fenomena dimana petugas jaga gerbang masuk UIN adalah wanita, (Subhanalloh) betapa toleransi dan kebebasan dalam beribadah dijunjung tinggi di sini. Maksudnya, dengan yang menjadi petugas jaga adalah kaum wanita, maka kaum pria yang muslim pastinya bisa leluasa menjalankan kewajibannya menjalankan sholat jum'at. Hemmm.. dalam benak saya terlintas pikiran kapan kebijakan ini tidak diadopsi kampus saya? Sesampainya di masjid, khutbah udah berlangsung, saya langsung bergegas masuk dan mengambil posisi di lantai dua shaf depan yang masih longgar, karena lantai satu (utama) sepertinya sudah penuh. Tapi ada yang mengganjal di hati, di sana tadi saya tidak sempat berinfaq hal ini dikarenakan di dalam masjid tepat di lokasi saya duduk tidak ada kotak amal yang diedarkan (entah saya tidak tahu atau emang tidak ada) sedangkan di luar saya juga tidak menemukan kotak amal duduk. (lagi-lagi entah saya tidak tahu atau emang tidak ada). Ah sudahlah, Dalam hati saya, akan saya kasihkan pengemis di luar saja. Dan ternyata, satu lagi yang membuat saya kagum, di sini benar-benar berbeda dengan di kampus saya yang mana banyak pengemis masuk kampus, apalagi saat jum'atan mereka bukannya ikut melaksanakan sholat jum'at, tapi bak pedagang yang buka lapak berjajar di depan pintu masuk dan keluar Masjid meminta iba para jamaah. (Astaghfirullah, semoga Allah mengampuni dosa-dosa hamba yang lemah ini. dan saya bernazar akan mengakumulasikan jatah infaq jum'at ini ke jum'at pekan, InsyaAllah ) Khutbah
3 Dec ‘12 tdk dlm kondisi sembunyi apalagi mengelak, hnya ingin menyelesaikan (kemungkinan) tanggungjawab n kemudian menunjukan diri dg karya
3 Dec ‘12 terjebak dlm kebaikan dan kemudian istiqomah adl suatu anugerah terindah dlm perjalanan spiritual manusia.
3 Dec ‘12 setiap manusia harus membangun kekuatan hati dan pikirnya
4 Dec '12 cuma berbeda dr unsur kepraktisan dan penerimaan, tp nilai tukarnya masih tetap sama #recehan
7 Dec ‘12 bukan lagi orientasi kebutuhan, tp lebih pada keserakahan
8 Dec ‘12 seharusnya jadi problemsolver, tp kenapa justru problemmaker #MatiRasa
10 Dec '12banyak cara buat mengEkspresikan gagasan
10 Dec '12 jk masalahnya kurang fasilitas, pdhl fasilitas itu sendiri adl masalah. bisa membelokkan niat
10 Dec '12 bisa buat isu = uang. itu kan yg biasa dipakai politisi kita..
10 Dec '12jare #anonim, otak-atik=gathuk. setinggi apa imajinasi & kreatifitas kita
13 Dec '12 sebenarnya mudah dilaksanakan, tp sulit dibiasakan. #tutorial
13 Dec '12 meskipun ada kemungkinan, tp emang probabilitasnya sangat rendah. itulah kenapa mereka disebut #Bejo
13 Dec '12 hidup harus ber-pola, meskipun abstrak
14 Dec '12 Serasa kurang Wah tanpa #Jamaah
14 Dec '12 #futsal adl olahraga, refreshing dan merajut ukhuwah
14 Dec '12 melakukan perubahan itu mudah, mejaga konsistensinya itu yg wajib diujicobakan selanjutnya
14 Dec '12 melakukan perubahan itu mudah, mejaga konsistensinya itu yg wajib diujicobakan selanjutnya
16 Dec '12 kesalahan bukan karena tidak melaksanakan "kewajiban", namun tidak "mengajak" apalagi mengingatkan kewajiban orang2 sekitar.
16 Dec '12 Jika dalam "amar ma'ruf" saja sudah LEMAH, apalagi dengan "nahi munkar" yg rawan (benturan).. akankah cuma PASRAH??
16 Dec '12 menyerah dg realistis itu beda tipis. terus??
16 Dec '12 realitanya hanya berlaku secara individu. bagi orang lain, fakta bisa berbeda
16 Dec '12 Ibarat lukisan dengan foto, objeknya memang sama.. bedanya pada cara meng-interpretasikan, antara imajinasi dengan realitas,
16 Dec '12 jadi ketika imajinasi justru bertentangan dengan realita, (wajar) sah-sah saja, lebih flexibel tanpa paksaan.
16 Dec '12 namun, bnyak yg memilih realita karena kepraktisannya, tp mereka lupa bahwa kreatifitasnya terpenjara tanpa dukungan perangkat tambahan.
16 Dec '12 realita hanya mendokumentasikan masa lalu. selebihnya adl ironi
16 Dec '12 tp ini bukan fragmen kehidupan, episode2 selajutnya terus menanti untuk dieksploitasi. dan caranya adl dengan imajinasi
21 Dec '12 berorganisasi tanpa kepentingan itu mustahil, karena kepentinganlah yg membuat organisasi itu hidup.
22 Dec '12 kebebasan itu mudah dibeli tanpa lobi. terkecuali bagi manusia masabodoh
22 Dec '12 semakin ketat memilih, harga tawarpun turut menanjak
22 Dec '12 membenarkan atau membenamkan.? yg pasti antara kebenaran, fakta dan pembenaran itu berbeda, meski tipis
22 Dec '12 knp musti takut dibully, ktika kau banyak community. kan tinggal melompat, asal tak jd penjilat.
23 Dec '12 mnunda sholat brimplikasi pd urusan dunia (misal:skripsi) yg trtunda. tp bgmn dg yg sholatny jarang2, realitany bisajadi sangat kontradiktif
23 Dec '12 terjun ke politik, tetap aja licik. namanya jg mantan preman, tak bisa lepas dr setoran.
23 Dec '12 berangan-angan mewujudkan kesejahteraan? bagaimana bisa, jk diri mereka sebenarnya tersandera.
23 Dec '12 selalu ada (the real) penguasa yg bermain di atas penguasa (jabatan politik). dan uang adl akar mslhnya..
23 Dec '12 tokoh itu menginspirasi meski tk pernah menyatakn diri sbg inspirator.
23 Dec '12 terlalu berlebihan untuk curiga, tp waspada itu hal yg wajar
23 Dec '12 dan apa yang saat ini tertulis, masih cukup realistis
23 Dec '12 hidup harus memilih, menjadi perencana yg baik, ato menjadi bagian dr rencana orang lain *selamanya..
23 Dec '12 bknnya egois. tp terlalu byk mengadopsi kata2 org lain (meskipun inspirasi) tnpa sdikitpn mndengarkn kt hati, hnya akan mjd (fotocopy) orang lain. #kataku
25 Dec '12 1000 teman itu kurang, tp 1 musuh itu terlalu banyak - anonim
25 Dec '12 gak bakal kehabisan bahan, jika kau banyak teman. #NongkrongdiWarungKopi
26 Dec '12 selamanya kesalahan tidak akan mjd kebenaran. namun sanksi bisa dikurangi, dihilangkan bahkan dilupakan hanya dengan retorika.
27 Dec '12 asuransi itu utk jaga2 aja. so, jgn mengharap klaim dr premi. apalagi mslh kesehatan.
28 Dec '12 kesabaran dan keyakinan tumbuh bersama pengalaman
28 Dec '12 puncak pelampiasan bagi jiwa yg kelelahan #tidur
2 Jan '13 timbang ora/mumpung ada/seadanya = kurang bijaksana -> kecewa pd akhirnya
2 Jan '13 lama-lama kelamaan. melupa - lupa - kemudian kelupaan
2 Jan '13 tetaplah dg harga tawarmu. karena keteguhan tdk pernah merendahkan
3 Jan 13 siapa kamu dilihat dengan melihat siapa temanmu
3 Jan '13 seperti mesin, belajarpun butuh pemanasan, apalagi lama ditinggalkan
4 Jan '13 Dunia seaakan sempit, jika hanya berfokus pada diri sendiri.
4 Jan '13 Dan kehidupan juga terlalu membosankan, jika hanya masalah pribadi yg dipersoalkan.
4 Jan '13 bukan hanya komposisi, tema dan konsep juga harus tepat
4 Jan '13 slogan yg membuat org malas itu "better late than never" & "alon-alon waton kelakon"
4 Jan '13 jajaring sosial itu pd level tinggi users adl media berbagi bhkan menjual interpretasi dr pengetahuan n ilmu bkn sekedar mengumbar kegalauan
4 Jan '13 kalem aja., melankolis g akan cepat lupa koq. dia lg jadi perencana strategi yg perfeksionis. #warning
5 Jan '13 banyak inspirasi datang tanpa kompromi. Di paksa berfikir ketiduran, di paksa tidur, kepikiran.
5 Jan '13 penyimpangan yg dipropagandakan media secara terus-menerus menjadikannya hal yang wajar bahkan dianggap benar. #Hukumtdktertulis
6 Jan '13 membiarkannya terbuka tanpa meraba-raba dg mata (baca) maupun jari (ketik) adalah hal yg sia-sia. dan saya tau itu tp melewatkannya..
6 Jan '13 beda orang beda perlakuan. anjuran berbicara sesuai bahasa kaumnya..
6 Jan '13 terkadang harus katakan tidak atau kau terus (merasa) diperbudak.
6 Jan '13 di ranah media publik, semua jadi milik publik. silahkan mengobrak-abrik dan pasti kan kau temukan hal menarik..
7 Jan '13 peredam suara yg baik adalah dengan suara juga. #kamuflase (pengalih perhatian)
7 Jan '13 inspirasi tidak mempertimbangkan lokasi - dari warung kopi bahkan juga kamar mandi - datang dan pergi tanpa kendali
9 Jan '13 bijak dalam ucapan tidak menjamin bijak dalam tindakan #refleksiPagi
9 Jan '13 terjebak dalam kebiasaan yg membosankan, tp dipertahankan karena penasaran sampai seberapa besar kebosanan itu bosan.
10 Jan '13 Iri tu liat temen bisa sukses bisnis pdhl masih kuliah. tp kalo liat tmen udah lulus terus kerja jd pegawai itu biasa, cuma mslh waktu aja.
14 Jan '13 learn english with music, enjoy and easy going #miniLyrics
16 Jan '13 terkadang bisa bergerak cepat, namun lebih sering justru melambat.
16 Jan '13 nggak bisa dg nggak mau tu beda lho. klo "g mau" itu cenderung berakar rumput dr rasa takut, trmasuk takut pada Sang Pencipta. #prinsip YEA!
16 Jan '13 Percayalah bahwa rumput selalu ikut tumbuh jika kau menanam padi, meski tak berlaku sebaliknya #sunatullah
17 Jan '13 cara menyadarkan bahaya api adl dg mncoba terbakar, jk melihat kebakaran aja tk cukup meyakinkan.
17 Jan '13 terkadang pd sanksi sosial (mnusia) jauh lebih takut dr pd sanksi akherat (Allah) #Istighfar
17 Jan '13 ketika lingkungan tak lg bisa diandalkan sbg panutan dan hanya menonjolkan kemerosotan. sedang pribadi yg berusaha tangguh trnyata jg rapuh.
17 Jan '13 penerapan ilmu manajemen keuangan dlm ranah sederhana itu mencatat serta memisahkan mana uang jajan dan jualan.
17 Jan '13 emang hny pemerintah aja yg nerapin prinsip akuntabilitas,tranparansi n responsibilitas? pribadi jg prlu jk brhubungan dg kpntingan org lain
17 Jan '13 manungso podo sedulur, ojo podo tawur. tansaho mbaur lan pitutur
17 Jan '13 mlipir-mlipir terus sumingkir
17 Jan '13 memang skedar mnjalankn ritual ibadah tdk mngundang peluh. hny sj hidup hrs seimbang. byk hal lain yg musti dilakoni agr hidup tdk stagnan
17 Jan '13 malas itu bukan alasan, tapi cenderung pembenaran pada suatu keadaan tanpa tindakan.
19 Jan '13 simpang siur, sedikit menyimpang takut kecebur
19 Jan '13 tarik ulur, kalo udah g menarik mending mundur
19 Jan '13 Aji mumpung. yg bener aja..?? eh. (maksudnya) yg sering aja..
19 Jan '13 aku yg selalu punya waktu untukmu #malas
19 Jan '13 banyak ketidaksengajaan berawal dari faktor yg disengaja.
19 Jan '13 Giliran ujan aja jd pembenaran "uzur syari".. pdhl biasanya jg munfarid. #Istighfar
19 Jan '13 sedikit konsumtif itu biasa, apalagi untuk peroleh ilmu
19 Jan '13 menerima bayaran tentang sebuah keadaan itu berarti menyepakati dan membenarkan keadaan tersebut. #prinsip
20 Jan '13 stop musik. Adzan telah berkumandang. sumonggo dipun puruki Panggilan-Ipun.
20 Jan '13 tak sepadan dan ligitan. terlalu banya duri di sebelah kiri.
20 Jan '13 #introspeksi. Bisa jadi tweetmu tak sebanyak tilawahmu.
20 Jan '13 resikonya emang delay, tp g sampai delete, cukup pending or cancel. (fokus besok)
20 Jan '13 kebenaran itu logis, tp yg logis belum tentu benar
21 Jan '13 ketika syarat kedua dilompatin begitu aja, berafiliasi pada kekurang khusyukan ritual syarat ketiga
22 Jan '13 dalam niat menjalankan syariat, semoga berimplikasi pada hakikat serta peroleh ma'rifat
22 Jan '13 #RenunganMalam: Banyak manusia (sampai) "menuhankan cinta, tapi tidak mencintai Tuhan".
23 Jan '13 apakah benar stagnan itu sama dengan kemunduran?
23 Jan '13 bayar SPP sampai 10x berturut-turut ke lembaga pendidikan yg sama, sepertinya sudah keluar dari mainstream dan mengarah ke extreme #gUMAM
25 Jan '13 ketika iman tdk bersemayam di hati, hnya sampai pada pemikiran, jadiny sdikit beramal, tp piawai berdebat. Pdhl ujung tombak iman adl akhlaq
Di Indonesia siapa yang tidak kenal dengan kota Pacitan? saya yakin banyak yang tahu semenjak salah satu putra asli daerah dua periode berturut-turut menjadi orang nomor satu di negeri ini. Akan tetapi. siapa yang peduli dengan nama-nama desa di Pacitan, bahkan sampai tingkat dusun. Alasannya memang sangat logis. buat apa? apa pentingnya? okelah, itu untuk mereka. tapi bagaimana dengan kita yang notabene tempat di mana kita dilahirkan dan dibesarkan. Itu terjadi karena orang sekarang lebih bersifat masa bodoh akan lingkungannya. Boro-boro orang luar, 'secara' pribumi saja minim wawasan. Oleh, karena itu, melalui tulisan ini saya akan menceritakan kepada dunia tentang lingkungan sosial terkecil saya setelah rumah.
***
Jadi, to the point ajalah. "kenali lingkunganmu maka kau akan mencintai lingkunganmu tersebut". Dalam hal ini lingkungan yang dimaksud adalah RT tempat tinggal kita sebagai struktur pemerintahan terkecil dalam wilayah administratif Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaitu tepatnya:
RT : 01
RW : 02
Desa : Semanten
Kecamatan : Pacitan
Kabupaten : Pacitan
Provinsi : Jawa Timur
Kode Pos : 63551
Nah, di rt: 01, rw: 02 inilah dikenal dengan sebutan "BLIBIRAN" atau kebiasaan orang-orang di daerah tersebut dengan fasih menyebutnya mblibiran (ditambahi awalan huruf 'm'). Nama "blibiran" sendiri sebenarnya bukanlah suatu nama dusun, hanya mewakili satu RT saja, sedangkan RW atau dusunnya ikut "Glonggong". Konon (katanya para sesepuh), kata mblibiran sendiri berasal dari kata atau dialek khas Pacitan yaitu mblibir-mblibir ataubahasa jawanya mlipir-mlipir yang artinya dalam bahasa Indonesia yaitu menyerempet-nyerempet. Dalam hal ini yang dimaksud menyerempet itu dikaitkan dengan kebiasaan warganya dalam mencari dan menggunakan akses jalan untuk bersosialisasi dengan tetangga maupun ke jalan raya. Ya, warga mblibiran memang tidak memiliki akses jalan khusus seperti gang untuk menghubungkan rumah satu ke rumah lainnya. sehingga sebagai alternatif untuk mempermudah akses ke tetangga maupun ke hutan, dimanfaatkanlah area kosong disekitar rumah baik halaman depan samping, maupun belakang sebagai jalur sehari-hari. Kebiasaan inilah yang hingga saat ini terus dilestarikan hingga seolah-olah itulah jalan (umum) warga, padahal sebenarnya milik perorangan. Akan tetapi atasnama guyubrukun dan gotong royong, kini justru jalan mblibir-mblibir tersebut telah menjadi permanen seiring adanya program pemerintah "pnpm". Semoga saja, jalan tersebut selalu terpelihara sehingga menjadi situs dan aset warga yang akan dikenang dan diceritakan ke anak-cucu kelak. Itulah sekilas asal-usul penggambaran -kebiasaan mblibir- warganya sehingga disebutlah "Blibiran".
***
Geografi memang bukan disiplin ilmu saya, tapi apa salahnya mempelajari dan memahami kondisi geografis daerah tempat tinggal sendiri. Toh, dengan perkembangan dunia teknologi dan informasi, hal tersebut semakin mudah dipelajari. nih contohnya, gambar yang saya ambil dari aplikasi google earth. Dimana aplikasi tersebut dapat menampilkan penampakan topografi bumi melalui pencitraan satelit, sehingga kita akan dengan mudah memperoleh informasi dan melihat tentang suatu lokasi yang kita inginkan. Bahkan dengan melihat topografinya kita bisa memprediksi serta menginterpretasikan kehidupan sosial dan ekonominya.
gambar 1.
gambar 2.
Gambar pertama, diambil secara vertikal dari angkasa dengan ketinggian mata 192 meter, arah utara ditunjukkan dengan huruf n (north) pada kanan atas. Sedangkan gambar kedua diambil secara horisontal dari permukaan tanah. Dari gambar pertama begitu jelas terlihat pemukiman warga dusun blibiran yang menggerombol. Sedangkan gambar kedua menunjukkan bahwa pemukiman tersebut berada di lereng pegunungan bagian bawah atau disebut kaki gunung. Melihat kedua gambar tersebut maka batas-batas wilayahnya sangat jelas bahwa pemukiman tersebut dikelilingi (berbatasan langsung) dengan hutan, kecuali di sebelah timur adalah lahan pertanian yang berupa tegalan. Jika digambarkan dari posisi rumah terluar, maka paling utara adalah rumahnya mbah Aminah, paling selatan rumahnya pak Samudi, paling barat: rumahnya pak Soleh PG, dan paling timur: rumahnya pak suryono. (silahkan cek peta atau google earth untuk membuktikannya)
Dengan gambar di atas juga dapat dijelaskan bahwa kehidupan masyarakat disana mayoritas adalah bertani dan beternak. Hal ini terlihat dengan hamparan tanah yang luas di sebelah timur pemukiman tersebut. Akan tetapi tanah yang luas tersebut bukanlah sawah irigasi, melainkan sawah tadah hujan atau tegalan yang menggantungkan pengairan pada musim hujan saja. Sehingga tanah tersebut hanya cocok dengan tanaman jenis palawija. Jadi jika hanya mengandalkan bertani saja, kehidupan ekonomi masyarakat di sana kurang, sehingga banyak yang double job sebagai peternak, dengan konsekuensi mengganti tanaman palawija dengan rumput.
Berawal dari melihat tayangan talkshow di televisi, di mana dalam acara tersebut mengundang sebagai (salah satu) bintang tamu adalah Bianca Beatrice Darmawan - Miss Kopi Indonesia 2012. Berdasarkan hal tersebut, terjadilah obrolan ringan sebagaimana disampaikan pada acara tersebut bahwasanya Indonesia merupakan negara produsen Kopi terbesar ketiga di dunia. Dan yang menjadi komoditi unggulan adalah kopi dari jenis Arabika dan Robusta termasuk Kopi Luwaknya.
Obrolan pun mengalir dan berkembang dengan bahasan jenis-jenis kopi asli Indonesia termasuk Malang. Ternyata di Malang Selatan yakni Dampit mempunyai budidaya kopi dengan cita rasa yang khas. Hingga akhirnya muncul wacana untuk mencicipi kopi (Dampit) asli malang yang berjenis arabika tersebut. Wacana ini semakin beralasan ketika teringat bahwa di suatu warung kopi sekelas cafe yang tak jauh dari kontrakan (masih seputar kampus) ada yang menyajikan "kopi Dampit" sebagai menu pilihan.
Setelah personel terkordinasi, berangkatlah kita ber-enam (beberapa dari lokasi masing-masing) ke cafe yang dijanjikan. Dengan pilihan tempat duduk di emperan (sesampainya di TKP) dengan view embongan, Kami berempat langsung memesan jenis kopi dampit yang 3 diantaranya dengan penyajian cangkir, dan satunya dengan plunger +sloki. sedangkan 2 teman lainnya memesan kopi tubruk dan es kopi.
Cara penyajiaanya untuk yang kopi dampit ini berbeda (pastinya berbeda dengan kopi kemasan/sachet), karena gula dan creamer disajikan terpisah, menyesuaikan selera konsumennya. kopi terlebih dahulu disedu dalam plunger (seperti tampak pada gambar yang kanan) dan disediakan cangkir kecil untuk menuangnya.
Bicara soal rasa menurut saya (yang bukan maniak kopi) itu hanya masalah selera. tapi lebih bagaimana menghargai sebuah proses (dari panen buah, biji, kemudian disangrai lalu dijadikannya bubuk yang siap diseduh menjadi kopi) sehingga mampu memunculkan aroma dan cita rasa yang khas sesuai jenis dan teknik peracikan yang unik itulah (olah) rasa yang pantas untuk dibayar secara unik pula.
Sebagaimana filosofi kopi sebagai inspirasi dan warung kopi sebagai tempat diskusi menyalurkan opini, kamipun tak bisa lepas dari obralan ngalor-ngidul menggunjing fenomena sosial yang sedang booming di negeri yang komplek dengan ke-bhineka tunggal ika-annya.
Hingga akhirnya petualangan kopi hari ini harus kami disudahi ketika waktu hampir memasuki tengah malam. Dan., WoW.! ternyata bill menujukkan nominal uang pecahan kertas bergambar I Gusti Ngurah Rai warna biru plus seribu rupiah yang merupakan diskon.
Terbersit pertanyaan dan harapan, apakah pelaku industri kopi sampai dengan petani dan buruh perkebunan kopi di Indonesia sejahtera? (semoga saja).