Friday, 12 April 2013

RECEHAN & ANAK KOS

Anda Punya uang koin/recehan? Jangan pernah punya pemikiran untuk menelantarkannya. Mungkin bagi kebanyakan orang, uang koin/recehan adalah hal yang amat remeh-temeh. Tapi, bagi sebagian yang lain uang koin/recehan adalah aset berharga yang multi fungsi, bahkan mampu menyelamatkannya..
***
Menyoal fungsi dari uang koin/recehan, nih ada beberapa fungsinya (dari berbagai sumber, termasuk pengalaman dan pengamatan pribadi) :
1. Masih sesuai kodrat sebagai alat tukar yang sah.
  • sebagai uang kembalian (meski sering tergusur dengan permen)
  • ditabung buat cadangan akhir bulan (ane gan)
  • bayar parkir kendaraan
  • bayar toilet
  • bayar telepon umum kalo masih ada
  • bayar masuk tol atau jalan berbayar lain
  • buat amal dimasukkan kotak infaq
  • kasihkan pengemis/pengamen
2. fungsi (tambahan) di luar kodratnya
  • koleksi
  • gosok voucer atau undian
  • dipakai wasit mengundi permainan
  • dipakai gangsingan
  • buat karambol juga bis
  • properti sulap/ main tebak-tebakan
  • untuk atraksi terjun di kolam sungai atau pelabuhan
  • bahan baku cincin (koin tahun 1991 yang katanya mengandung emas)
  • dibuat bandul pada kalung
  • dibuat aksesoris/souvenir
  • sebagai mas kawin (dalam jumlah banyak, biasanya didekorasi menyerupai bentuk tertentu)
  • buat mengganjal meja/kursi/lemari dll.
  • buat kerokan kalau lagi masuk angin
  • cabut bulu jenggot/kumis dan bulu-bulu lainnya
  • dipakai acara agustusan ("lomba cokotan koin" ditancapkan pada buah melon atau semangka yang dilumuri oli)
  • disebar-sebar pas nganterin jenazah ke kuburan (adat jawa biasanya)
  • dilempar di tempat-tempat keramat (mitos)
Dari berbagai macam fungsi uang receh yang bisa dibilang sangat komplek, karena mampu meliputi berbagai macam aspek kehidupan ekonomi, sosial maupun budaya tersebut, kira-kira anda paling (lazim) sering menggunakannya sebagai apa? atau mungkin kriteria di atas kurang,? anda bisa tambahkan pada kolom komentar, nanti saya perbarui.
***

Nah, menyinggung kaitannya dengan judul, uang koin/recehan bagi anak kos/mahasiswa ibarat "nyawa cadangan". Kedengarannya memang agak berlebihan dan terkesan lebay sih, tapi jika realita yang berbicara, sulit bagi kita tutup mata.
Mungkin akhir bulan bagi anak kos/mahasiswa adalah hal yang paling membosankan dan ingin cepat-cepat mengahirinya. Bagaimanapun juga hal ini tidak bisa dihindari, tapi harus dimanage dengan sebaik-baiknya. Dan salah satu cara yg sesuai dengan tema artikel/tulisan ini adalah "jangan sia-siakan uang koin/receh anda", Karena jika dimanage dengan apik uang koin yang (mungkin) dianggap hina atau polusi bagi dompet anda di awal bulan akan menjelma menjadi angin segar yang memberikan nyawa cadangan bagi kelangsungan hidup yang wajar (makan&minum) di akhir atau pergantian bulan sampai subsidi/BLT/beasiswa masuk ke rekening kita. Hal ini sesuai dengan prinsip ekonomi, seseorang melakukan saving atau menabung sebagai motif jaga-jaga.
Menurut cabang ilmu lain, "recehANalogi" yaitu ilmu yang menganalisa recehan secara logika (gothak-gathuk mathuk), yang baru-baru ini dikaji oleh M. Khairul Umam, S.AB (Sarjana Apa Belum?) menemukan teori persamaan bahwa rata-rata uang receh yang terkumpul (a) selama periode tertentu (b) dikurangi periode penggunaan (c) samadengan jumlah uang rata-rata yang bisa digunakan tiap satuan waktu (d) dikali periode penggunaan (c)
a X (b-c) = d X c ; sedangkan  b-c = e (waktu pengumpulan bersih) ; dan a X e = f (total koin/recehan yang terkumpul periode d) ; sehingga d = f / c
Semisal rata-rata uang receh yang didapat perhari (a=Rp. 2.000,-) untuk satu bulan (b =30hari) dengan estimasi penggunaan selama tanggal 28,29,30 dan 1 (c=4hari), maka dapat dihitung budget rata-rata uang receh dalam masa tunggu/penggunaan tersebut adalah :
2.000 X (30-4) = d X 4
2.000 X 26 = d X 4
52.000 = d X 4
d = 52.000/4
d = 13.000
Jadi budget selama waktu tunggu/pemakaian empat hari tersebut adalah Rp.13.000/hari. Lumayan, buat nyeduh (mie instan) 3x sehari plus air putih cukup lah..
***
Melihat analogi di atas, kurang afdhol jika tidak dipraktekkan dalam kehidupan anda (anak kos/mahasiswa). Untuk itu perlu diperhatikan benar-benar tiap rangkaian proses dari (a) sampai menjadi (c), agar tepat dalam memanage uang koin/receh tersebut. Kurang lebih kronologinya semacam ini:
Biasanya recehan-recehan yang didapat dari uang kembalian belanja ini disimpan dalam celengan, tp bukan celengan ayam/macan yang saat ngebukanya dipecahin ke lantai. Namanya juga anak kos/mahasiswa, ya seadanya aja, ibarat "tak ada celana, ambil jemuran tetangga". Seperti gambar di bawah ini. Botol bekas air mineral disulap (daur ulang) menjadi barang super ekonomis. Hanya dengan sedikit bantuan cutter untuk memberi lubang masuk koin di sisi bagian atasnya. Jeng..jeng, jadilah sebuah "celengan"

celengan botol

Masalah terbuka atau tidak pada bagian atas botolnya itu hal yang sangat fleksibel (menyesuaikan kebutuhan). Untuk memudahkan pemanfaatan sewaktu-waktu tanpa harus merusak/membongkar biasanya dibuat dengan bagian atas terbuka. sehingga bentuknya pun juga simpel seperti wadah biasa supaya uang koin atau recehan tidak berserakan.
Namun tidak demikian bagi yang memiliki visi jangka panjang, semisal diluar botol tersebut ditempeli kertas yang bertuliskan "buat beli Fortuner" atau "buat modal Nikah" atau impian-impian yang lain. Hal ini bisa terlihat dari penampakannya celengan yang tertutup kecuali satu lubang sebesar satukoin saja.. Dan itu sah-sah saja di negara demokrasi ini..
Akan tetapi lagi-lagi yang namanya anak kos/mahasiswa pasti ada masa-masa di mana tanggal muda foya-foya dan tanggal tua merana. Sehingga godaan demi godaan untuk menanggalkan idealisme/visi selalu berhembus, dan tak ayal tumpukan-tumpukan impian dalam celengan tersebut terpaksa terlahir secara prematur.

Hingga saatnya tiba, baik secara normal maupun prematur, maka tumpukan koin/recehan dalam celengan tersebut (harus) dibuka. Horee..(prok prok prok)...!!! Dan seketika itu uang koin dalam celengan tadi berserakan bersama impian dan nafsu konsumtif sesaat di antara pecahan nominal kecil dan besar. Sebelum nantinya uang koin/recehan tersebut dimanfaatkan, terlebih dulu dikemas tapi bukan seperti bank yang dibungkus kertas/plastik berlogo dengan keterangan nilai nominal per seratus koin. Namanya juga anak kos/mahasiswa, (lagi-lagi seadanya) cukup dengan mengisolasi dengan nominal per sepuluh koin (seperti tampak gambar dibawah) dengan harapan kemudahan dalam menukar atau membelanjakannya..
siap pakai

***
Terkait tempat penukaran uang koin/recehan, dalam hal ini Gubernur Bank Indonesia tahun 2010 Darmin Nasution saat pencanangan Gerakan Peduli Koin Nasional bersama Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu, dan Aosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) di gedung BI saat itu, meminta masyarakat untuk membelanjakan atau menukar uang koinnya di supermarket atau minimarket. Atau kalau mau yang pasti ke Bank Indonesia saja, jangankan koin, uang kertas sobek saja asalkan masih adaa nomor serinya akan diterima untuk ditukar.
Ini daftar toko/peritel yang tergabung dengan Aprindo yang sudah siap melaksanakan layanan penukaran adalah: Alfamart (1050 outlet), Indomart (1050 outlet), Hero, Giant, Guardian (200 outlet), Circle K (200 outlet), Toserba Yogya (150 outlet), Carrefour (80 outlet), Lottemart (50 outlet), Carrefour Express (20 outlet), Raja Fresh (10 outlet), Sabar Subur (10 outlet), Hypermart (70 outlet), Depo Bangunan (10 outlet), Diamond (10 outlet) dan Ranch Market (10 outlet). 
Menurut Darmin, pencanangan ini bertujuan mendorong tumbuhnya budaya masyarakat dalam mengoptimalkan penggunaan uang pecahan kecil atau koin dalam kegiatan transaksi. Juga untuk mendorong pedagang atau peritel menggunakan uang koin saat bertransaksi.
"Ada kecenderungan masyarakat untuk "menyimpan" uang logam/koin (hoarding) dengan tidak membelanjakan uang logam tersebut, menyebabkan terhambatnya perputaran uang logam yang mengakibatkan kebutuhan akan uang logam terus meningkat sepanjang tahun,” kata Darmin. (www.tempo.co:2010)
***
Sekian gambaran mengenai masterpiece uang koin/recehan, semoga bermanfaat.
Satu pesan saya, hati-hati, jangan terlalu banyak uang receh. karena bukan hanya mata anda yang akan berwarna hijau, tapi bisa jadi akan menjangkit ke seluruh tubuh anda. Waspadalah..Waspadalah..Waspadalah..! (heuheuheu...)
PENAMPAKAN :
Post spoiler
Hidup Mahasiswa.!
Hidup Anak Kos.!
Hidup Recehan.!
Share on :
0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...